POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO – Pemerintah Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terus mendorong peningkatan kerukunan antar umat beragama di daerah itu.
Bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Mabar, Pemerintah Desa Siru menginisiasi dialog antar umat beragama yang dihadiri oleh tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.
Dialog pada hari Senin (14/10/2019) itu, berlangsung di Kantor Desa Siru.
“Hadir sebagai pembicara dalam dialog itu yakni Romo Rikard sebagai Ketua FKUB, Syakar A. Jangku sebagai Wakil Ketua FKUB dan Romo Silvi, selaku Sekretaris FKUB Kabupaten Manggarai Barat,” kata Kepala Desa Siru, Sumardi kepada POS-KUPANG.COM, Senin itu.
Dalam sambutanya pada kegiatan itu, Bupati Mabar Agustinus Ch Dula, mengatakan bahwa keberagaman yang ada saat ini sudah sejak lama dijaga bersama – sama.
“Keragaman kita jauh sebelum negara ini terbentuk dan telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga kerukunan, kemajemukan kita sebagai bangsa agar tidak mudah terprovokasi oleh kepentingan – kepentingan yang ingin mengoyak kebersamaan dan keharmonisan kita di Manggarai Barat,” kata Agustinus dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Camat Lembor Gabriel Ferdy.
Romo Rikard, saat itu menyampaikan bahwa ketika kita terus mempersoalkan perbedaan – perbedaan yang ada, ini isyarat kuat bahwa kita sudah di ambang kehancuran.
“Karenanya, kita terus mewartakan kebersamaan dan kekeluargaan. Kalau ini terus kita lakukan, saya berkeyakinan daerah ini akan aman, dan harmonis,” kata Romo Rikard.
Sementara itu, Wakil Ketua FKUB Mabar Syakar A Jangku yang juga Ketua MUI Mabar, menjelaskan bahwa para pendiri bangsa kita telah merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Dia menegaskan, Pancasila adalah panggung bersama untuk identitas yang berbeda – beda.
“Keberagaman adalah hukum alam. Karenanya, perbedaan tidak perlu diperdebatkan. Kita tidak boleh mempersoalkan pilihan orang lain, yang kita persoalkan adalah konsekuensi atas pilihan kita,” kata Syakar.
Selain itu, Romo Silvi mengatakan pentingnya taat beragama. “Tugas kami adalah membuat masyarakat makin cinta dengan agama dan kepercayaanya. Kalau masyarakat sudah taat beragama, maka dengan sendirinya, toleransi, saling menghargai perbedaan akan mudah terwujud,” kata Silvi. Sumber Pos-kupang.com.