Oleh : Sumardi | Kades Siru
Rabiul Awal atau bulan ketiga dalam kalender Hijriyah, adalah bulan sejarah dan dimuliakan umat Islam.
Sebab, pada bulan ini Nabi Muhammad SAW lahir kedunia, sebagai utusan Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya dimuka bumi, sekaligus penutup para Nabi – Nabi.
Jauh sebelum Nabi Muhammad lahir, Allah sudah memberikan signal akan ada Nabi yang lahir diakhir zaman.
Kelahiranya, kerap disebut – sebut dalam kitab – kitab (injil dan taurat) yang Allah turunkan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Makna kelahiran Nabi adalah mengobarkan spirit perubahan, dan perbaikan akhlak.
Dalam perjalanan Nabi ada banyak momen perubahan. Sejak hati Nabi dibersihkan hatinya oleh para malaikat, datangnya wahyu Iqro’ (membaca), hijrah ke Yatsrib (Madinah), semuanya mengandung pesan perubahan.
Perubahan pertama adalah membersihkan hati, mawas diri, menghilangkan semua prasangka buruk. Ini hanya bisa dimulai dari hati yang bersih.
Wahyu Iqro’ (bacalah), adalah pesan untuk memahami dan tindakan mengubah keadaan.
Pilihan hijrahnya Nabi ke Yatsrib, adalah tindakan yang pada mulanya bersifat taktis, menghindari konflik horishontal dengan kaum Quraisy, berubah menjadi tonggak peradaban yang luar biasa.
Yang dibawa Rasulullah ke Yatsrib bukan semata ajaran yang bersifat induvidual, tapi juga blue print (cetak biru) cikal bakal peradaban umat manusia.
Jika dihitung dengan matematis, hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari sejak diangkat jadi Nabi, Rasulullah Muhammad SAW, mampu membangun peradaban yang gemilang.