Oleh : Sumardi, Kedes Siru | Manggarai Barat
Smart city merupakan sebuah konsep yang memanfaatkan teknologi informasi, untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan pemerintah atas warganya.
Penerapan konsep smart city dalam sebuah perencanaan, bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya inovatif, tapi juga sustainable.
Disamping itu, smart city juga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan mengintegrasikan elemen pemerintahan, ekonomi, kualitas hidup, lingkungan, dan sumber daya manusia.
Smart city memberikan garansi, untuk membuat semakin banyak kota, yang memiliki cara pengelolaan yang cerdas, dengan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi, dalam pembangunan dan pengelolaan kota.
Peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam mengelola kota juga sangat dibutuhkan, sehingga terjadi interaksi yang lebih dinamis dan erat, antara warga masyarakat dengan penyedia layanan (pemerintah).
Penyusunan master plan smart city Kabupaten Manggarai Barat, melalui Dinas Informasi dan Komunikasi, merupakan break down dari rencana strategis pemerintah daerah, yang tertuang dalam visi misi, dan program kerja Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Yulianus Weng.
Ide smart city yang dinarasikan Pemerintah Manggarai Barat ini patut diapresiasi, sebab ini adalah sebuah ikhtiar untuk mendekatkan pelayanan, dengan memaksimalkan teknologi informasi.
Konsep smart city diberbagai kota bukan tanpa kendala, hanya saja persoalan dan tantangan yang dihadapi, antara satu kota dengan kota yang lainnya berbeda.
Penyusunan master plan smart city di Manggarai Barat hemat saya, mengalami berbagai kendala dan tantangan.
Dalam pandangan saya, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi tantangan dan hambatan dalam penerapan smart city di Manggarai Barat.
Belum adanya regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) tentang konsep smart city.
Regulasi ini menjadi penting, sebagai dasar dalam mengimplementasikan smart city. Peraturan – peraturan dimaksud adalah turunan dari regulasi – regulasi serupa dari atasnya.
Selain itu, persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) juga diantara persoalan yang dihadapi dalam implementasi smart city.
Minimnya SDM yang berlatar belakang IT, penempatan SDM dalam setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lebih dominan karena faktor politik dan balas jasa, dari pada the right man on the right place.
Persoalan anggaran juga menjadi tantangan dalam penerapan smart city, sebab biaya teknologi untuk pengembangan smart city tidaklah murah, apalagi ditengah pandemi covid – 19.
Infrastrktur pendukung smart city juga menjadi tantangan berat. Faktor utama untuk mewujudkan smart city adalah dengan mewujudkan koneksi internet yang stabil.
Masih banyak Desa di Manggarai Barat yang belum terkoneksi internet, dan tersentuh jaringan listrik.
Realitas ini merupakan kendala serius untuk pengembangan smart city, karena internet dan listrik merupakan bagian mendasar dalam pengembangan smart city.
Terlepas dari semua hambatan dan tantangan yang ada, kita patut memberikan apresiasi atas upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan konsep smart city di Manggarai Barat.
Keren sebagai konsep dan program hanya saja bicara tantangan yang tampak atau realitas yang dimaksud penulis itu pekerjaan rumah besar dengan modal yang setara pula. Akankah kondisi keuangan Mabar hari hari ini yang diterpa badai pandemi Covid 19 dan pemgaruhnya terhadap mati surinya parawisata yang lagi lesu sebagai penyumbang pendapatan asli daerah Mabar terbesar. Membutuhkan modal yang besar untuk ini tercapai. Kost yang diperlukan untuk keluar dari tantangan dan hambatan yang disampikan pemulis tidak sedikit. Sebagai mimpi dan cita cita bisa saja ini harapan the next condition.
Smart city menurut saya harus dimulai dari desa. Karena akan percuma kalo yang smart cuma kotanya saja 😀